Kamis, 30 Desember 2010

Harga Sebatang Pulpen

Bismillahirrahmanirrahim...

Suatu ketika, aku pernah agak sewot dengan sahabatku. Masalahnya cukup sepele, dia lupa mengembalikan pulpen yang dia pinjam dariku. Mungkin karena kecewa, aku tak mampu menyembunyikan muka sebelku yang jelek kepadanya (maafkan aku, sobat). Setelah melakukan investigasi dengannya, memperjelas semuanya, akhirnya aku tahu bahwa sahabatku itu tanpa sengaja meminjamkan pulpen saya kepada orang lain, dan akhirnya lupa mengembalikan kepadaku. Aku maklum, sahabatku tentu tidak sengaja melakukan hal itu. Now, everything is clear, yeaahh.

Ya, di sini aku tidak bermaksud menghakimi sahabatku. Aku dan sahabatku sama-sama sudah menyadari kekhilafan masing-masing. Kamipun sudah saling memaafkan. Hal seperti itu bukan perkara besar  untuk dipersoalkan. Aku hanya ingin berbagi  pikiran yang menari-mari kepalaku saat kejadian tersebut. Sebuah pemikiran sederhana, yang terkadang kita abaikan, tentang harga sebatang pulpen. Ekstrem? Aneh? atau Norak? Terserah apa pendapatmu. 

Sejak kejadian tersebut, aku tergerak untuk memikirkan harga sebatang pulpen. Pulpen, berapa sih harganya? Tidak sampai Rp 5.000 harga yang dijual di toko alat tulis. Tidak sampai membuatmu mati berdiri saking syoknya karena kehilangannya. Intinya, pulpen itu BUKAN BARANG MAHAL. Namun, bukan berarti tidak BERHARGA, bukan?

Terkadang, benda selevel pulpen kita anggap barang biasa, tidak perlu diperhatikan, tidak perlu perawat, tidak perlu dijaga. Mengambil pulpen tak bertuan tanpa kita sadari hal yang wajar bagi kita. Tidak mengembalikan pulpen teman menjadi kebiasaan kita, khususnya bagi orang-orang yang  tidak suka membeli pulpen sepertiku. Memakai pulpen teman tanpa izin pun bukan hal ganjil lagi bagi kita. Bahkan saat kita merusak pulpen yang kita pinjam, bahkan menghilangkannya, kita terlanjur tenang-tenang saja. Benarkah, kepemilikan pulpen itu tidak dihargai?

Pulpen memang bukan barang mahal, sehingga sampai sekarang aku belum pernah mendengar seseorang harus berurusan dengan pihak kepolisian karena kehilangan pulpen. Namun, kita tidak boleh lupa, semurah apapun harga suatu barang, di dalamnya terdapat hak dan kewajiban. Begitupun dengan pulpen, kita berkewajiban menjaga pulpen yang kita pinjam, dan kita juga berhak menuntut atas kerusakan pulpen yang kita miliki.

Jangan karena harga yang murah, kita mengabaikan harga kepemilikan sebuah pulpen. Kita tidak berdosa jika menuntut hak kepemilikan kita terhadap sebatang pulpen. Justru kita berdosa saat mengabaikan kewajiban kita menjaga pulpen milik orang lain yang kita pinjam. Dalam Islam, hak kepemilikan sangat dijunjung tinggi, tanpa melihat nominal harga barang tersebut. Harga kepemilikan sebuah pulpen setara dengan harga kepemilikan sebuah BMW, luar biasa, bukan?

Ingat,
Barang boleh murah, tapi di sana terdapat hak kepemilikan yang patut kita perjuangkan.
Barang boleh emperan, tapi di sana terdapat kewajiban yang wajib kita laksanakan.
Kepemilikan lebih mahal dari segepok harga.


Sabtu, 18 Desember 2010

Sebuah bukit bernama KTI

Bismillahirrahmanirrahim...



Kuputuskan untuk berbagi kisah ini kepada kalian, bagaimana perjuanganku menggarap Karya Tulis Ilmiah a.k.a KTI. Kisah ini terbagi dalam tiga fase besar:

  1. Mulai dari titik perkenalan, saat aku mulai berta'aruf dengan makhluk yang bernama KTI, 
  2. berlanjut ke tahap awal perjuangan, saat indahnya aku menemukan judul KTI yang sreg di hati,
  3. tiba pada Klimaks pergulatan, saat aku harus berjuang dengan cucuran keringat dan rhinore (ihihi) menjalani penelitian yang luar biasa berkesan,
  4. sampai pada Antiklimaks KTI, saat aku harus mati-matian mempertanggungjawabkan hasil penelitianku kepada dunia dengan segala daya upaya,(tentunya kepada dosen penguji, ahaha)
  5. dan Hasil, apapun yang diberikan Allah SWT, aku yakin pasti yang terbaik. Trust it!


Terlalu mahal harga sebuah perjuangan jika harus 'dijual' demi mendapatkan pujian. Insya Allah, berpamer ria menunjukkan kehebatanku dalam mengejakan tugas KTI bukanlah tujuanku mengekspose tulisan ini. 

Cukup, kisah ini kubagikan dengan harapan semoga dapat menjadi suatu hikmah bagiku dan kalian, sang pembaca blogku. Atau paling tidak dapat menjadi sumber inspirasi bagi adik-adikku yang akan menggarap skripsi. Atau sebagai bacaan bermutu untuk mengisi waktu bacamu.  Tidak masalah. Eksplorlah mamfaat dari membaca tulisan ini, semua terserah kalian.

Selamat mengikuti perjuangan Kecambah Hijau dalam menapaki Lereng terjal sebuah bukit yang bernama KTI.

Rabu, 15 Desember 2010

Never Give Up: Stand Up For Love

Lagu ini...
Menjadi lagu latar perjalanan Seorang Kecambah menjadi Sesosok Pohon Kapas
Menjadi melodi pengiring transformasi dari no one menjadi someone

Lagu ini...
mampu menginspirasi,
saat teguran, peringatan, ujian, cobaan, yang mencoba menggoncang, menekan, menghimpit diri.

Lagu ini...
mampu mengingatmu tentang sesuatu,
bahwasanya semua itu merupakan tiupan angin kehidupan yang sesungguhnya diciptakan Allah SWT,
untuk mendidik Kecambah untuk terus hidup, tumbuh dan berkembang kuat,
dengan kekuatan cinta dan cita, karena mengharap cinta-Nya, cinta Allah SWT.

Stand up for life
Stand up for love

DESTINY'S CHILD


"Stand Up For Love"

There are times I find it hard to sleep at night
We are living through such troubled times
And every child that reaches out for someone to hold
For one moment they become my own

And how can I pretend that I don’t know what’s going on?
When every second of every minute another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

Then we all stand together this one time
Then no one will get left behind
And stand up for life
Stand up and hear me sing
Stand up for love

I'm inspired and hopeful each and everyday
That's how I know that things are gonna change

So how can I pretend that I don’t know what’s going on?
When every second of every minute
Another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up for love

And it all starts right here
And it starts right now
One person stand up
And the rest will follow
For all the forgotten
For all the unloved
I'm gonna sing this song

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness
Of giving up
Of suffering

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up and sing
Stand up for love
For love
For love



Sabtu, 11 Desember 2010

Tragedi 'Waterboom' di Duta Mall

Bismillahirrahmanirrahim...
Tragis, dramatis, dan bikin meringis. Itulah kira-kira deskripsi unforgettable moment yang akan kubagikan kali ini. Sebenarnya seh, menggembar-gemborkan peristiwa ini sama seperti mengobral malu, seceng dapet dua, neng! Ayo diobral-obral ! (gaya abang-abang ngobral panci kredit), ahaha, ga gitu kali.  Demi rating blogku agar tinggi, kisah ini terpaksa aku bongkar.

Oia, sebelum membongkar 'rahasia sindikat' ini, perkenankan saya mengucapkan maaf (sekalian mengenalkan para pelaku sekaligus korban pada kejadian ini, ihihi) atas kelancangan saya mempublikasikan kisah ini (sopan banget bahasanya). Firstly, aku minta rela sama saudariku, sepupu dua kaliku, soulmate semejaku saat di MTsN, this is Miss Erma Rahmiati a.k.a Erma maknyus, semoga kita bisa mengulang kedodolan yg lebih maut lagi, okey? Next, saudariku, kembaranku, tetanggaku di Telaga Silaba RT 1, this is  Miss Wily Astri a.k.a K-Wil (baca: kiwil, hoho), semoga kegokilan kita trus berlanjut sampai nenek-nenek, yihaa. The Last, semua pengunjung blogku, semoga kalian dapat memetik hikmah atas kejadian ini.

dari kiri ke kanan: Wily, Erma, Najwah




The adventure is going now.........

Selasa, 13 Januari 2009 pukul 9.00 am. Erma  ngecalling Najwah, katanya doi udah siap-siap berangkat menjemput Najwah di gerbang Palapan Indah, tempat pengungsian Najwah di Banjarmasin. Yups, udah jauh-jauh hari, Erma dan Najwah bikin janji mau jalan-jalan dan menyelam di Waterboom yg ada di Banjarmasin, CUMA BERDUA, wahh. Off course, dengan semangat ’45 Najwah dengan ransel yang penuh dengan peralatan mandi buat show di Water Boom berjalan dari rumah kakak ke gerbang palapan Indah yang jaraknya + 1 km. Luar biasa. (tepuk tangan).

Tidak sampai 5 menit setelah sampai di pintu gerbang komplek, datang deh Erma dengan senyum yang merekah bak bunga kamboja (senyum angker dong, xixixi) dan gairah membara menjemput Najwah. Jadilah, duo super duper maut pemburu Water Boom berangkat dengan penuh semangat dan optimis yang tinggi menikmati berseluncur di saluran gede.(halah, berlebihan banget sih).

Perjalanan Najwah & Erma berjalan tanpa hambatan, Alhamdulillah. Ga ada macet,  razia & sesak nafas karena udara pagi kan belum tercemar oleh asap knalpot yang bertebaran di jalan. kita berdua bisa bernafas dengan tenang. Seneng banget deh.

Di jalan, Erma & Najwah semangat cerita tentang mereka dan aktivitas masing-masing di kampus. Ya, kan baru jadi mahasiswi nih, suka heboh sendiri, hehe. Erma bercerita bahwa kemarin teman-teman satu prodinya berkunjung ke Water Boom, cuma Erma & beberapa orang saja yang ga ikut ke sana. Alasannya? Macem-macem. Kalau Erma alasannya simple aja, dia mengaku ga tertarik gitu. Dasar Erma, padahal dia tuh pengen ke Water Boom, cuma maunya sama Najwah aja. Buktinya, Erma yang semangat ngajakin Najwah ke Water Boom, huuu.

Najwah dan Erma sama-sama penasaran sama Water Boom. Secara... di Amuntai kan ga ada kolam renang seperti Water Boom dan sejenisnya. Paling juga kolam renang umum musiman, yang terbentang dari depan kantor Bupati sampe Plaza Amuntai dan munculnya beberapa tahun sekali alias BANJIR di jalan, hiks hiks. Kasian duo anak ini, huhu.

Sekarang ke mana nih? ya, ke water boom lah, biar ga banyak orangnya pagi ini. Oohh.. Najwah dan Erma sepakat langsung ke tempat  target. sarapan pagi? lupakan dulu. dan sekarang Erma membonceng Najwah menuju lokasi yang ditargetkan.

Erma & Najwah sampai Duta Mall
Aduh, kok  ke DM? Emang WaterBoom ada di DM, ya? Najwah ragu nih.
”Erma, kamu mau belanja apa di sini?”
”Ga belanja apa-apa. Kalau aku sih cuma pengen berenang aja tuh!”
Oh... begitu? Berarti WaterBoom ada di DM, ya? Masa sih, tempat rekreasi keluarga sekelas WaterBoom dapat ditampung di DM? Ah, DM kan punya 3 lantai, sepertinya muat-muat aja deh. Lagian Erma pasti lebih banyak tahu tentang WaterBoom daripada Najwah, kan dia sekarang kuliah dan berdomisili di banjarmasin, pasti lebih tahu seluk beluk Banjarmasin dan isinya. Jangan sok tahu deh, Najwah. Setelah memarkir kendaraan di belakang DM, Najwah & Erma langsung nyari pintu masuk, tapi...

Datang kepagian tuh
”Maaf, mbak. Mall-nya masih tutup. Tunggu setengah jam lagi, ya!”
Hehehe, coba tebak siapa orang yang ngomong seperti itu? Yups, the security is the correct answer. Yah, disuruh nunggu nih. Daripada bengong-bengong trus ujung-ujungnya digodain satpam di depan pintu masuk, mending Najwah & Erma segera beranjak dari sana.
”Sorry, kita-kita ga perlu digoda tu”
*Ehh, siapa yang pengen ngegodain.
Setelah berkeliling DM sambil siaran alias on air (maksudnya ngobrol), akhirnya setengah jampun telah terlewati. Aduh, jadi ngga sabar nih buat berenang...

Keliling DM nyari Water Boom
Dengan langkah PeDe dan optimis, Najwah & Erma langsung menuju lantai 3 untuk menemukan lokasi WaterBoom. Datang ke Mall paling awal emang mengundang perhatian banyak orang, terutama perhatian dari Cleaning Service, Satpam, dan Penjaga toko.
” Huh, EGP. Yang penting kita ga bikin keributan.”
Erma & Najwah sepakat tidak mempedulikan perhatian orang. Cuek aja lagi.

Nah, tiba di lantai 3. Tapi kok, WaterBoomnya ga ada, ya? Ah, mungkin di pojok sana. Yah, di sini bioskop, Cin. Coba kita cari di sebelah sana. Ya ampun, di sini toilet. Coba keliling. Lho, kok nggak ketemu ya? WaterBoom, where are you? Najwah dan Erma mulai panik.

Tempat apa ini?
” Erma, tanya teman-temanmu dong Water Boom itu ada di sebelah mana sih?”
” Yah, kalau aku nanya ke teman-temanku, bakal ketahuan dong kalo aku mo pergi ke WaterBoom.”
” Gimana dong. Tidak ada pilihan lain. Kita udah keliling-keliling nih!”

Dengan berat hati, Erma pun menghubungi Wily via SMS untuk mencari tahu di mana lokasi Water Boom itu sebenarnya. Waduh, pakai acara pending segala. Nasib.. nasib.
” Eh, sepertinya di sana deh jalan masuk ke waterboom!”
” Di mana, Er?”
” itu tuh. Yang ada satpamnya.”
Berangkatlah Najwah dan Erma menuju tempat yang ditunjuk Erma tadi. saat masuk, mereka menjumpai sebuah lokasi yang cukup ... aneh. Di sini banyak mobil lalu lalang, trus ada orang yang lagi bongkar pasang muatan dalam mobil. Hah, tempat apaan nih? Aduh, pokoknya mereka terbengong-bengong deh di sana. parahnya, aksi mereka mengundang perhatian orang-orang yang ada di sana saat itu (dari tadi diperhatiin terus, heran deh).
” Najwah, kok di sini tidak seperti tempat rekreasi keluarga, ya?”
” Aku ga tau. Mungkin masih tutup. Coba deh kita tanya ke satpam itu!”
Belum sempat nanya sama satpam yang dimaksud, sebuah pesan singkat masuk ke Hp Erma. Oh.. dari Wily nih. Ayo, cepat baca pesannya.
Para Pelaku-korban Tragedi Waterboom di Duta Mall,
bersama bikin rame, ^^
dari kiri-kanan: Wily, Najwah, Erma

WaterBoom itu ga ada di DM lho!
Kalian tuh sebenarnya mau jalan-jalan ke DM atau ke WaterBoom sih? Waterboom kan ada di Gambut (salah satu daerah di sekitar Banjarmasin,red), nggak ada di Mall.”

Alamak.. jangan tanya lagi deh bagaimana reaksi Najwah & Erma setelah membaca SMS dari Wily. Muka mereka seperti kepiting rebus, merah abis. Rasanya seperti diteriakin jutaan orang deh, huuuuuuuu, terus ditimpukin pake kaleng bekas, pluk..pluk..pluk..

Kembali ke alam nyata. Kalau begitu, berarti ini tempat apa, donk?  Mereka kembali mengamati sekeliing mereka. Mata mereka tertuju kepada seseorang yang sedang meniup-niup pluit sambil memberi aba-aba ke sebuah mobil. Ya Allah, ini kan tempat parkir mobil,bu!!!

Tidak perlu berlama-lama di sana, apalagi sampai bertanya kepada satpam. Najwah & Erma langsung mengambil langkah seribu meninggalkan tempat ANGKER  ini. Pantas, sejak pertama Najwah & Erma masuk ke lokasi tersebut, satpam tersebut cengar-cengir mulu. Huh, dasar!
Akhirnya Najwah dan Erma meninggalkan DutaMall dengan membawa kisah kelabu, tanpa acara belanja wong tokonya masih banyak yang tutup. hedehh.

Trus, apakah Najwah dan Erma berhasil berkunjung ke Water Boom?

Takkan Sedih Dengan Ini

Saat kau terjatuh
Saat kau tersungkur
Saat kau tertimpa bencana

Jangan lari
Jangan memaki
Apalagi mati.

Angkat tanganmu,
Angkat suara hatimu,
Angkat kesungguhan jiwamu
Berdoalah,
Bertawakkallah,
Allah SWT senantiasa mendengarkan suaramu, suara hamba-Nya.


Ya Allah, 
Engkaulah tumpuanku dalam setiap kesusahan,
Engkaulah harapanku dalam setiap kesulitan,
Engkaulah penolongku dalam setiap bencana dan derita yang kualami,

berapa banyak musibah yang terkadang melemahkan hati
Ya Allah,
Kuluapkan segala kepada-Mu.
Perlihatkanlah jalan keluar dan sibaklah tabir penghalang.

Ya Allah,
aku memohon kepada-Mu dengan kebesaran nama-Mu.
dengan nama-Mu yang Maha Agung,
penuhilah keinginanku.

(disadur dari doa diriwayatkan dari Thabrani)

Takkan 'ku biarkan bencana memisahkanku dengan Sang Pemilik jiwaku.

"maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Anbiya [21]:87)

Kepada Allah SWT, Ini Dariku

Ini 'Memo Khusus' yang kutujukan kepada Allah SWT,
isinya sebentuk coretan pena bernada segera,
kutulis saat aku merasa kesedihan menyelimuti mata batinku.

Ini 'Proposal Spesial' yang kuajukan kepada Allah SWT,
isinya seberkas permohonan bernada memelas,
kutulis saat aku merasa kesukaran menghimpit dadaku.

Ini 'SMS Penting' yang kutujukan kepada Allah SWT,
isinya sebuah pesan bernada memohon pertolongan,
kutulis saat aku merasa bencana menimpa badanku.

Ini 'Surat Rujukan' yang kulimpahkan kepada Allah SWT,
isinya selembar permintaan bernada permohonan bala bantuan besar,
kutulis saat aku merasa kegagalan meremuk asaku.

Ini 'Pesan Dadakan' yang kukirimkan kepada Allah SWT,'
isinya sepucuk untaian bernada permintaan pertolongan,
kutulis saat aku merasa kehilangan membelenggu langkah kakiku.

Ini sebuah Doa,
Kuucapkan saat sedih, sukar, bencana, gagal, hilang,
merajai hariku.

Ini sebuah Doa
Kuucapkan agar Engkau membebaskanku dari semua itu,
agar aku kembali bisa mensyukuri nikmat-Mu.

Ini sebuah Doa,
Semoga Allah SWT memberikan kebahagiaan bagiku meski sedih menderaku.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan  bagiku meski sukar melilitku.
Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Maghfirah bagiku meski bencana menghadangku.
Semoga Allah SWT memberikan kesuksesan bagiku meski gagal menyapaku.
Semoga Allah SWT memberikan kecukupan bagiku mesti hilang menjeratku.

Amin ya Rabbal'alamin...

karena yakinku kepada-Mu,
aku sebagai Hamba-Mu akan senantiasa setia menanti balasan-Mu.
Apapun, Kapanpun, Dimanapun, Bagaimanapun...

11 Desember 2010
18:26 wita

Rabu, 08 Desember 2010

Senyumlah, Ibu...

Senyumlah...
Dunia Akan Tersenyum Kepadamu

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui hangat sinarnya. Matahari tak pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian. Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga, dan membesarkannya. Pepohonan dan bebungaan itu adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian. Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. Enuh cinta dan kedamaian.

Ingatlah betapa sakitnya penderitaan seorang ibu saat melahirkan buah hatinya. Segala daya upaya serta nyawa yang bersemayam dalam raganya pun disiapkan demi kelahiran sang dambaan hati. Namun, segala penderitaan fisik yang berlangsung selama sembilan bulan itu pupus karena melihat sang bayi lahir dengan selamat. Segala keletihan fisik dalam mebesarkan sang balita terbayar lunas dan tuntas ketika melihat sang belahan hati tersenyum. Yah, hanya dengan senyuman seluruh sendi ragawi yang letih terasa mendapat injeksi vitamin yang memulihkan dan menguatkan diri. Fenomena alami ini akan terus berlaku sepanjang peradaban manusia di bumi.

Dari Abu Hurairah berkata, ”seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, dia berkata,” Ya Rasulullah, siapa orang yang paling berhak mendapat kebaikanku?” Rasulullah menjawab,”Ibumu.” Dia bertanya,” Kemudian siapa?” Rasulullah SAW menjawab, ”Ibumu.” Dia bertanya lagi,” Kemudian siapa?” Rasulullah SAW menjawab, ”Ibumu.” Dia bertanya,” Kemudian siapa?” Rasulullah SAW menjawab,” Kemudian Bapakmu.”
( Sebagian ulama berpendapat bahwa ibu mempunyai tiga perkara yang mahal yang tidak dimiliki oleh bapak: mengandung, melahirkan, dan menyusui.)

Kenanglah... waktu kecil, kau dibuai oleh ibu...
Kenamglah hangatnya kasih sayang sang ibu...
Kala sedih menerpa... maka ia ada di sisimu menemani...
Kala bahagia menyapa... maka iapun turut bahagia...
Saat balita telah berlalu...
Saat remaja telah ditapaki...
Saat dewasa kini dijalani...
Apakah kau tidak rindukan saat dia selalu berada di sampingmu?
Berapa banyak kasih yang telah kita beri...
Sebagai balasan kasih sayangnya?
Tiada seujung kuku hitampun tertembus...
Bagai sepenggalah matahari di langit biru...
Berapa banyak jasanya?

Cobalah kita semua hentikan sejenak
Segala aktivitas yang sedang kita kerjakan.
Kenanglah wajah lembut ibumu...
Bahkan lengkap dengan kerut lelah
Di bawah kelopak matanya...
Kenang... kenanglah hingga
Hilang semua bayangan maya...
Berganti sosok sang ibu
Di depan kita...
Kemudian tariklah nafas dalam-dalam...
Hembuskan secara pelan-pelan...
Tarik lagi... dan ... hembuskan...
Lakukan itu dengan penuh perasaan...
Seraya... tetap engkau pandang...
Wajah lembut ibumu...
Walau itu hanya dalam khayalan...
Rasakan denyut lembut jantungmu
Rasakan pula desir darahmu...
Yang mengalir di segenap pembuluhmu...
Saat ini pula... cobalah...dan...
Terus cobalah mengenang segala
Masa lindungan sang ibu...
Dan kenanglah pula...
Segala dosa yang telah kita perbuat padanya...
Katakanlah dalam hatimu terus berulang
Ibu... ataukah mama... ataukah mami...
Atau apa sajalah... asalkan kian mengakrabkan
Antara dirimu dan dirinya.
Lakukan ... dan terus lakukan...
Jangan kau pedulikan semua kesibukan duniawi
Yang ada di kiri dan kananmu
Sekarang yang ada hanya
Kau dan bayangan ibumu
Perlahan.. rasakan gejolakmu
Yang kian terasa di dalam hati...
Perlahan pula ...
Pejamkan matamu...
’tuk terus mengenang ibumu...


Sahabatku, tersenyumlah...
Dengan tersenyum pada ibumu, maka engkau telah memberi hadiah paling indah dalam hidupnya. Bahkan dunia pun akan membaas senyumanmu, serta menyapamu dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.

Wahai ibu...
Meskipun dirimu manusia biasa
Bagiku engkaulah adalah malaikat pelindungku
Yang tak pernah lelah membimbingku
Ibu, maafkanlah aku
Yang dulu sering tidak memahamimu
Yang kadang meremehkanmu
Ibu, engkau lah suwargo katon itu
Tak pernah terlambat memberikan kedamaian

Semoga kau bahagia selalu

Semoga aku dapat membahagiakanmu

Aku berguling-guling

Aku suka berguling-guling di lumpur jalanan
Kotor, tambah riang
Pedih, tambah menantang
Lepas, tambah senang

Aku suka berguling-guling di lumpur jalanan
Tiada yang peduli
Tiada yang meratapi
Aku asyik sendiri

Aku berguling-guling di lumpur jalanan
Aku melihatmu

Aku berguling-guling di lumpur jalanan
Kau jumpaiku
Kau sapaku
Ku iba padaku
Aku cuek padamu

Aku berguling-guling di lumpur jalanan
Kau membangunkakanku
Kau menarikku
Kau perlihatkan indah duniamu
Aku termangu

Aku mulai melupakan lumpur jalanan
Kau mengajakku berguling-guling
Di hamparan hijau rumput
Keridhaan-Nya

Kini kusuka berguling-guling di rumput
Suci, tiada noda
Sehat, tiada luka
Kendali, tiada lepas

Kini ku berjalan di tepi lumpur jalan
Kutemukan kalian di sana

Kalian suka berguling-guling di lumpur jalanan
Ku jumpai kalian
Ku sapa kalian
Ku iba pada kalian
kalian cuek padaku

kalian berguling-guling di lumpur jalanan
Ku coba membangunkakan kalian
Kalian menamparku
Ku mengulurkan tangan pada kalian
Kalian menampikku
Ku perlihatkan indah dunia kalian
Kalian menjauhiku
Aku sedih
Putus asa

Perlukah ku kembali ke lumpur jalanan juga
Tolong!!!

Kecambah hidup
Banjarbaru, 03 Desember 2010
8.15 pm

Kain Itu Eka Sembilan

Eka Sembilan itu,
Selembar alas zaman selimuti rapuh tubuhmu
Sepotong kain juang lengkapi kosong hidupmu
Secarik perca hidup tutupi regang asamu
Biarkan dia bicara padamu

Kain itu, Eka Sembilan
Tenunan berhelai masa perjalanan
Bermula lelahnya satu helai awalan
Terus meniti menenun zaman bersama
senyum dan tangisan
Berlanjut hingga pada helaian akhir kelak di depan

Kain itu, Eka Sembilan
Pintalan bercorak warna keberagaman
Benang pelangi kentara mengilhami hiasan
Pertanda putih kini tak sendirian
Berkawan indah tanpa pintalan pita perbedaan

Kain itu, Eka Sembilan
Rajutan berjalin benang kebersamaan
Benang kuat tak putus kini kau harapkan
Rangkaian erat tak henti dipanjatkan
Bersama menjalin, memilin sebuah ikatan persaudaraan

Kain itu, Eka Sembilan
Sulaman berhiaskan hikmah kehidupan
Menemukan makna hidup saat tapaki perjalanan
Suatu kealfaan takkan selalu hitam dalam catatan
Mengapa tidak mengubahnya menjadi sebuah pelajaran

Eka Sembilan itu,
Bukanlah akhir tenunan kau rajut
Perjuangan harus berlanjut
Teriring doa harap disebut
Biarkan dia bicara padamu

Akupun Bisa Jatuh Cinta

Dont be shy saying You Can Fall in Love

Orang kayak kamu tuh bisa jatuh cinta, gak?”
”Gila!” Brakk.

Sebuah bogem mentah mendarat ke muka si penanya. Si penanya koma, langsung dilarikan ke IGD dengan kondisi mengenaskan.

(suasana heboh, kalian saling pandang. Ini artikel atau cerpen action sih?)
Bisakah kau jatuh cinta? Bagi sebagian orang, pertanyaan ini mampu membunuh karakternya. Bagaimana tidak, saat menjawab ’bisa’, pamormu sebagai orang cool bisa turun drastis. Saat menjawab ’enggak’, siap-siap dicap pembohong kelas kakap. Jawab apapun jadi serba salah. Bukan begitu?

Saat kaujawab bisa jatuh cinta, si penanya biasanya akan melanjutkan pertanyaan yang lebih ’mengusik’. Hah, bisa? Suka sama siapa? Maka berlanjutlah pertanyaan lain yang berusaha mengorek-ngorek rahasia pribadimu. Di akhir pembicaraan si penanya biasanya berkata kurang lebih begini, ”Ooh, ternyata kamu bisa jatuh cinta juga, ya? Gak nyangka deh, orang kayak kamu juga bisa suka sama orang.” What a pity i am, emang aku apaan, huh! Bagaimana gak dongkol tuh?

Saat kau jawab enggak bisa jatuh cinta, semua orang pasti bakal protes. Bohong banget tuh! Munafik loe! Kau pengen nipu kami? Jangan-jangan kamu bukan manusia, atau kamu homo ya(hah?). Begitulah, sederet komentar dan tuduhan tak berdasar mengalir bak air di pancuran untukmu. Kalau yang mengalir air sih enak, adem kepala. Tapi kalau yang mengalir cercaan, wah, rasanya eneg, bisa mendidih fontanela nih (ubun-ubun:red).

Jatuh Cinta berjuta maknanya 
Selama ini, stigma yang kita ciptakan untuk ungkapan ’jatuh cinta’ selalu dihubungkan dengan rasa tertarik antarlawan jenis, dihubungkan dengan psikologis manusia yang terkait kematangan seksual, dihubungkan dengan adanya hasrat ingin memiliki, dan parahnya adik-adik kita yang mengaku ABG kompak menghubungkan jatuh cinta dengan pacaran. Benarkah demikian?



Definisi jatuh cinta itu luas banget, Bo. Tidak sesempit dan sedangkal yang kita pikirkan selama ini. Kita mengotaki jatuh cinta khusus untuk perasaan suka lawan jenis. Jatuh cinta itu sendiri berarti kita menaruh suatu perhatian (interest) yang lebih dibanding yang lain, atau kita menaruh minat yang besar dibanding hal lain, yang didasari alasan yang kuat. So, jatuh cinta tidak melulu menaruh rasa dengan lawan jenis. Banyak kok jatuh cinta yang ’lain’, contohnya: karena daya pikatnya yang luar biasa, kita jatuh cinta dengan sebuah novel Islami; karena kemampuannya menjawab keingintahuan kita, kita jatuh cinta dengan William Obsgyn textbook (hedeh); karena keindahan warnanya, kita jatuh cinta dengan Anturium. Apapun yang membuat kita jatuh cinta, pasti ada alasan kuat yang mendasarinya.

Katakan: Aku juga Jatuh Cinta

Setelah kau tahu bahwa jatuh cinta itu sifatnya unversal, seharusnya tak ada lagi keraguan menjawab saat ada yang bertanya bisa kah kau jatuh cinta. Katakan dengan lantang, ”Ya, saya B.I.S.A. jatuh cinta”, iya, kau harus ngomong demikian wong kau juga punya panca indera, punya nafsu, punya akal, dan punya hati, otomatis kau bisa mencintai, bukan?

Bagaimana jika kita jatuh cinta kepada Allah SWT? Subhanallah, sungguh luar biasa jika perasaan itu muncul di hati kita. Jika sudah jatuh cinta kepada-Nya, maka kita akan berupaya membuat-Nya senang terhadap kita, sehingga segala perintah-Nya akan begitu ringan kita laksanakan, segala larangan-Nya. Jatuh cinta yang demikian tentu bikin bahagia dan bangga bagi ’yang merasakannya’ karena hal ini merupakan sebuah kesempurnaan iman. Jatuh cinta yang seperti ini perlu kita tumbuh dan kembangkan.

Jadi, kecambah sendiri bisa jatuh cinta juga, gak? (sambil memicingkan mata kepadaku, yang lain terlihat bisik-bisik heboh sambil senyum-senyum jijay)

Haha, ya iya lah. Nih gue lagi jatuh cinta sama blog gue.

Hedehhhhhhh
(penonton kecewa)

Hidup Kecambah Hijau

Bismillahirrahmanirrahim

Sebuah Prolog Pencipta Keakraban

Di sela rerumputan yang rimbun, Si Kecambah Hijau berdiri, menatap langit masa depan yang begitu amat memesona. Musim semi tiba, semua benih kecil di persada bumi ini mulai bertunas.

Si Kecambah hijau bertanya pada dirinya, 
dari semua jenis tumbuhan, akan jadi apakah aku?
"aku mau jadi mawar, tapi terlalu wangi."
"aku mau jadi lily, tapi terlalu pucat."
"aku mau jadi kaktus, tapi terlalu tajam."
"aku mau jadi ini, aku mau jadi itu..."

Si Kecambah hijau terus berpikir.
Namun, dia sadar. Berpikir tanpa bertindak takkan membuahkan suatu hasil, berpikir dan bekerja tanpa 'pola' takkan memberikan kesuksesan. Dia juga sadar, waktu tidak dapat menunggunya. 
Dia tak ingin di musim semi berikutnya dia mendapati dirinya tumbuh menjadi benalu. 

dipandanginya sekeliling.
Terlihat pohon Kapas di ujung bukit sana.

Tumbuh hijau, tak kenal musim, 
Tumbuh sendiri, tanpa bergantung pada pohon lain,
Tumbuh lebat, menentramkan sekitarnya,
Tumbuh kuat, melindungi yang lemah.

Di saat terik, dia memberikan kerindangan,
Di saat hujan, dia memberikan perlindungan,
Di saat angin semilir, dia ikhlas membagikan kapasnya untuk alam.
 
"Aku ingin seperti itu."
Mudah beradaftasi, Mandiri, Menyenangkan, Tegar, Melindungi,
Sederhana namun istimewa, Berguna.

Dengan tekad, usaha, dan doa kepada Allah SWT,
Si Kecambah Hijau memutuskan untuk menjadi
Pohon Kapas.