Senin, 28 Februari 2011

Menipu dengan Cover dan Isi

Bismillahirrahmanirrahim...

"Dont judge me by the cover"
 but,
"I can't know you without it"



Orang tentu akan protes jika saya mengatakan bahwa People merupakan majalah otomotif, wong jelas-jelas cover-nya tidak ada sangkut pautnya dengan mobil dan teman-temannya kok. Ya, cukup bertolak pada cover, kita dengan mudah mengklasifikasikan jenis majalah  dengan sekali lihat, dalam waktu relatif singkat, tanpa harus membuka tiap halaman majalah tersebut. Simpulannya, cover is important for judging the magazine.


Ternyata hal di atas ada kaitannya dalam tabiat kita sehari-hari. Sadar atau tidak, sebagai manusia kita lebih condong dengan hal-hal yang berbau kongkret, yang nyata, yang bisa kita indera. Karakter alamiah yang dimiliki manusia ini membuat pola berpikir dan cara pandang kita lebih mudah diinduksi dengan fakta dan realita.

Berpikir dengan 'indera' membuat seseorang menjadikan penampilan segala-galanya. Berbagai cara dilakukan untuk memperoleh cover kinclong penuh pesona, demi sebuah pengakuan identitas. Sejalannya dengan itu, memprioritaskan tampilan menyebabkan seseorang mudah mem-judge suatu hal tanpa mau  memperhatikan 'isi' terlebih dahulu. Singkatnya, The Cover is Number One.

Yang menjadi pertanyaan sekarang, cukupkah dengan melihat cover?

Rabu, 23 Februari 2011

Ubek-ubek Isi Amuntai

Bismillahirrahmanirrahim...

Kota Amuntai
Gue kembali share cerita liburan fantastis gue selama di Amuntai.  Asli, gak ada bosennya menyusuri tempat-tempat menarik yang ada di sini. Dengan berbekal  jiwa penjelajah yang telah mendarah daging, gue bela-belain waktu liburan semester yang relatif singkat ini untuk keliling Amuntai, dari ujung ke ujung, hehe. Gue yakin, lu pasti semakin mupeng untuk berkunjung ke Amuntai. * Pe-De abis-abisan.

Oke, kali ini gue mau cerita mengenai daerah yang menjadi  tempat lahir gue. Dengerin yak!

Amuntai itu ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara. Pada zaman Hindia Belanda, Amuntai dipakai sebagai nama kawedanan/Distrik Amuntai (Amoenthaij) dan juga pernah dipakai sebagai nama kabupatennya yaitu Kabupaten Amuntai. Kabupaten HSU punya 3 kecamatan, yakni :
  1. Amuntai Selatan dengan luas 174 km² dan jumlah populasi penduduk 26.545 jiwa
  2. Amuntai Tengah dengan luas 80,50 km² dan jumlah populasi penduduk 46.631 jiwa
  3. Amuntai Utara dengan luas 37 km² dan jumlah populasi penduduk 21.262 jiwa.
Tepi Jalan Raya Bundaran-Kebun Sari
Di kecamatan Amuntai Tengah-lah pusat pemerintahan dan perdagangan kabupaten Hulu Sungai Utara yang ditandai dengan adanya kantor bupati, kantor-kantor dinas pemkab Hulu Sungai Utara, sentra perdagangan, dan sarana/prasarana lainnya. Sekarang, dengan kemajuan pembangunan, terutama di sektor ekonomi, Amuntai sudah berdiri berbagai pusat belanja dan hiburan keluarga, dahsyat kan?

Yuks, inilah aksi gue di kota Amuntai, masih ditemani my partner in crime, Lia Mumun. Lets cekidot! 

Senin, 14 Februari 2011

Mencari Seorang Pemimpin

Bismillahirrahmanirrahim...

Di seluruh tingkat organisasi perlu pemimpin
Di suatu organisasi atau kelompok, entah itu strata atas seperti pemerintahan sampai paling rendah seperti keluarga, tentu tidak terlepas dari adanya pemimpin. Bahkan selevel kelompok bermain anakpun, mereka sudah mempunyai seorang yang 'diikuti' anak-anak lain. Semutpun tidak ketinggalan menunjuk satu dari temannya untuk bertugas mengatur jalannya barisan menuju tempat makanan Jelas sudah bahwa seorang pemimpin bersifat urgent dalam denyut kehidupan sebuah kelompok.


Pemimpin merupakan bagian dari kelompok yang dipercaya mengomando jalannya suatu organisasi. Dalam organisasi, kegiatan yang dilakukan mesti terorganisir, dan peran pemimpin adalah mengatur dan mengawasi jalannya program yang dicanangkan, sedangkan anggota berperan mengikuti komando dan melaksanakan evaluasi. Jadi, dalam organisasi yang sehat, kerjasama antara pemimpin dan yang dipimpin berjalan dengan sinkron, saling mengisi, dan harmonis.

Semut juga punya pemimpin untuk mencapai tujuannya

Apa jadinya jika tidak terbentuk jalinan harmonis antara pemimpin dan yang dipimpin? Tentu sebuah kerapuhan yang akan kita jumpai dalam biduk kelompok tersebut. Komando pemimpin takkan didengarkan, dan aspirasi yang dipimpin takkan dihiraukan. Semua bekerja masing-masing. Kediktatoran dan makar muncul menggerogoti organisasi. Kita tinggal menunggu kehancuran kelompok tersebut.

Kita tentu tidak ingin hal di atas terjadi. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dapat kita pakai sebagai antisipasi hancurnya suatu organisasi.

duri bukan kekurangan, tp kekuatan
1. Open-minded

    Belajar untuk menerima dan membagi kekurangan. Kekurangan bukanlah hal yang harus ditutupi, justru kekurangan harus diekspos agar seluruh komponen kelompok bisa mengubah kekurangan menjadi kekuatan.
2. Evaluasi

    Rajin melakukan evaluasi bersama akan meningkatkan kualitas kerja. Kritik yang membangun merupakan kunci kesuksesan.

3. Kepercayaan

  Pemimpin perlu mengarahkan seluruh anggota agar sama-sama menumbuhkan saling percaya antar komponen organisasi menumbuhkan harmonisasi kinerja. Pembagian tugaspun akan dilaksanakan tepatguna.

4. Berbagi

    Saling melengkapi akan menciptakan suatu kelompok dengan kerja optimal. kekurangan satu akan ditutupi oleh kelebihan yang lain. Tidak ada pikiran untuk menjatuhkan kawan. Hal ini mesti dimotori oleh inisiatif pemimpin agar lebih mudah dikoordinasikan.
personel SM*SH saling kerjasama. Ada yg jago nyanyi, ada yg jago dance. Mereka bisa kompak karena mereka saling melengkapi dg porsi masing-masing

5.Koordinasi

   Pemimpin harus cerdas mengkoordinasikan komponen organisasi agar pergerakan berjalan sesuai ritme yang diharapkan.


Kompak seperti SM*SH
Demikianlah tugas dari seorang pemimpin. Kerja pemimpin takkan sukses tanpa dukungan dari seluruh anggota. Oleh karena itu kerjasama sangat penting menentukan kesuksesan organisasi, juga kesuksesan dalam memimpin.

Itik Amuntai, The Great Duck in the World

bismillahirrahmanirrahim...
Setelah kemarin puas mengunjungi Candi Agung, gue kembali berpetualang menjelajahi tiap sudut kota Amuntai. Tetep, ditemani Lia Mumun, gue melanjutkan perjalanan demi misi yang luhur. Yups, selain  for spending my holiday, gue pengen membawa nama Amuntai go international, ahaha. Simply, gue pengen memperkenalkan tempat-tempat yahut Amuntai punya, biar tenar kayak gue (?).
Depan Gedung Bupati HSU, Amuntai


Kali ini, gue dan Lia ngajak lu menikmati kota Amuntai, pusat denyut kehidupan masyarakat kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. 

Maskot Amuntai

"Apa ciri khas Amuntai?"
Jawabannya banyak banget, mulai dari kulinernya yang enak; pais sagu, marning, alua, pisang batajun, dll, trus kerajinan rotan dan purun yang menjadi barang ekspor, sampai objek wisata yang masih terjaga keasliannya. But, ada satu ciri khas Amuntai, yang bahkan dijadikan maskot kota. Tau? O.K. biar gue beritahu, siap-siap,

Sabtu, 12 Februari 2011

Dunia Kecambah

Biarkan aku memberitahu dunia, 
tak hanya menjalar,
bahwa Kecambah juga bisa terbang.
bahwa Kecambah juga bisa berenang.
bahwa Kecambah juga bisa melayang.

Biarkan aku memberitahu dunia,
dunia kecambah tak cuma tanah dingin yang lembab,
bahwa angin juga dunianya,
bahwa air juga habitatnya,
bahwa bumi juga pijakannya.

Biarkan aku memberitahu dunia,
duniaku, sisi lainku, jejak kakiku.
agar kau kau tahu,
i wanna make a life colourful for different looking.

Aku Kecambah

Tingkah lakuku,
tak semuanya layak.
 
Pikiranku,
tak semuanya benar.
 
Khayalanku,
tak semuanya tepat.
 
Menjadi diriku,
bertingkah dengan style-ku,
berpikir dengan pahamku,
berimajinasi dengan suasana hatiku.
Tak semua tepat.
 
Ikutilah cahaya-Nya, karena kebenaran mutlak ada di sana.
cukup gayaku sebagai referensi untuk langkahmu, 
sebagai bahan bacaan untuk senggangmu, atau sebagai pembanding untuk polamu.
 
Jangan kau jadikan aku Tuhanmu,
Jangan kau jadikan aku Malaikatmu,
Jangan kau jadikan aku Einstenmu,
 
Cukup, jadikan aku, Kecambah

Candi Agung, Kerajaan yang Tertimbun

Bismillahirrahmanirrahim...

 Duo Gokil, Lia and Kecambah





Kali ini gue jalan-jalan ke salah satu situs purbakala terkenal di Amuntai, yakni Candi Agung. Gue exicited banget saat sepupu sekaligus my partner in crime, Lia Mumun, ngajak gue ke sana. Secara, gue suka banget sama hal-hal yang berbau kuno dan tua, serta antik plus agak mistik yang bikin merinding disco. Objek wisata yang terletak di daerah Sungai Malang-Paliwara-Bayur ini merupakan satu dari sekian tempat wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Selain tempatnya yang cantik dan bernilai sejarah, candi Agung ternyata menyimpan misteri, hmm. (kok, bulu kuduk gue berdiri yak?)

You Know Candi Agung?

"Lu baru pernah dengar Candi Agung di Amuntai?"

Gue akui, candi Agung Amuntai emang belum setenar candi Borobudur di jawa tengah. But, im sure if Borneo society know it well. Candi ini merupakan salah satu peninggalan dari kerajaan Banjar yang dulu jaya.

Pernah dengar nagara dipha? pangeran surianata? putri junjung buih? Nah, candi ini ada kaitannya lho. Dulu, candi ini menjadi satu dari pusat kerajaan, selain di Banjarmasin. Bahkan, candi Agung juga menjadi tempat peristirahatan favorit Raja Banjar. Konon, di sinilah Pangeran Surianata ketemu pertama kali sama Putri Junjung Buih, prikitiew.


Candi Agung Amuntai

Masuk ke Candi Agung kudu bayar dulu, dewasa Rp 2.000,- anak-anak Rp 1.000,-. karena kami remaja (hehe), maka kami bayar Rp 4.000,- . Padahal nih, kita bisa aja dapat GRATIS,  but,

"Buat Neng berdua yang bungas, bolehai gratis. Asal minta no.hp-nya, ya."  Rayu Mas-mas penjaga loket masuk sambil mesam-mesem bad looking.
"What? Shut your mouth up!"

Hiy, daripada terjadi yang gak-gak, gue dan Lia buru-buru bayar. Lupakan GRATIS. Saking buru-burunya, hampir kita lupa ngambil uang kembaliannya, ahaha, kasian. PERINGATAN: buat lu yang cantik, harap jaga diri. Kalau bisa, jangan datang ke tempat wisata manapun sendirian. Jgn mudah tergiur yg gratisan. WASPADALAH! *gaya Bang Napi.

Halaman Depan Kawasan Candi Agung
Akhirnya kami berhasil masuk. Did you know? Meskipun siang bolong di hari Rabu, candi Agung cukup ramai dikunjungi orang lho.Wow!

Taaraa, kamipun telah memasuki kawasan Candi Agung.