Laman

Kamis, 30 Desember 2010

Harga Sebatang Pulpen

Bismillahirrahmanirrahim...

Suatu ketika, aku pernah agak sewot dengan sahabatku. Masalahnya cukup sepele, dia lupa mengembalikan pulpen yang dia pinjam dariku. Mungkin karena kecewa, aku tak mampu menyembunyikan muka sebelku yang jelek kepadanya (maafkan aku, sobat). Setelah melakukan investigasi dengannya, memperjelas semuanya, akhirnya aku tahu bahwa sahabatku itu tanpa sengaja meminjamkan pulpen saya kepada orang lain, dan akhirnya lupa mengembalikan kepadaku. Aku maklum, sahabatku tentu tidak sengaja melakukan hal itu. Now, everything is clear, yeaahh.

Ya, di sini aku tidak bermaksud menghakimi sahabatku. Aku dan sahabatku sama-sama sudah menyadari kekhilafan masing-masing. Kamipun sudah saling memaafkan. Hal seperti itu bukan perkara besar  untuk dipersoalkan. Aku hanya ingin berbagi  pikiran yang menari-mari kepalaku saat kejadian tersebut. Sebuah pemikiran sederhana, yang terkadang kita abaikan, tentang harga sebatang pulpen. Ekstrem? Aneh? atau Norak? Terserah apa pendapatmu. 

Sejak kejadian tersebut, aku tergerak untuk memikirkan harga sebatang pulpen. Pulpen, berapa sih harganya? Tidak sampai Rp 5.000 harga yang dijual di toko alat tulis. Tidak sampai membuatmu mati berdiri saking syoknya karena kehilangannya. Intinya, pulpen itu BUKAN BARANG MAHAL. Namun, bukan berarti tidak BERHARGA, bukan?

Terkadang, benda selevel pulpen kita anggap barang biasa, tidak perlu diperhatikan, tidak perlu perawat, tidak perlu dijaga. Mengambil pulpen tak bertuan tanpa kita sadari hal yang wajar bagi kita. Tidak mengembalikan pulpen teman menjadi kebiasaan kita, khususnya bagi orang-orang yang  tidak suka membeli pulpen sepertiku. Memakai pulpen teman tanpa izin pun bukan hal ganjil lagi bagi kita. Bahkan saat kita merusak pulpen yang kita pinjam, bahkan menghilangkannya, kita terlanjur tenang-tenang saja. Benarkah, kepemilikan pulpen itu tidak dihargai?

Pulpen memang bukan barang mahal, sehingga sampai sekarang aku belum pernah mendengar seseorang harus berurusan dengan pihak kepolisian karena kehilangan pulpen. Namun, kita tidak boleh lupa, semurah apapun harga suatu barang, di dalamnya terdapat hak dan kewajiban. Begitupun dengan pulpen, kita berkewajiban menjaga pulpen yang kita pinjam, dan kita juga berhak menuntut atas kerusakan pulpen yang kita miliki.

Jangan karena harga yang murah, kita mengabaikan harga kepemilikan sebuah pulpen. Kita tidak berdosa jika menuntut hak kepemilikan kita terhadap sebatang pulpen. Justru kita berdosa saat mengabaikan kewajiban kita menjaga pulpen milik orang lain yang kita pinjam. Dalam Islam, hak kepemilikan sangat dijunjung tinggi, tanpa melihat nominal harga barang tersebut. Harga kepemilikan sebuah pulpen setara dengan harga kepemilikan sebuah BMW, luar biasa, bukan?

Ingat,
Barang boleh murah, tapi di sana terdapat hak kepemilikan yang patut kita perjuangkan.
Barang boleh emperan, tapi di sana terdapat kewajiban yang wajib kita laksanakan.
Kepemilikan lebih mahal dari segepok harga.


1 komentar: