Laman

Rabu, 08 Desember 2010

Kain Itu Eka Sembilan

Eka Sembilan itu,
Selembar alas zaman selimuti rapuh tubuhmu
Sepotong kain juang lengkapi kosong hidupmu
Secarik perca hidup tutupi regang asamu
Biarkan dia bicara padamu

Kain itu, Eka Sembilan
Tenunan berhelai masa perjalanan
Bermula lelahnya satu helai awalan
Terus meniti menenun zaman bersama
senyum dan tangisan
Berlanjut hingga pada helaian akhir kelak di depan

Kain itu, Eka Sembilan
Pintalan bercorak warna keberagaman
Benang pelangi kentara mengilhami hiasan
Pertanda putih kini tak sendirian
Berkawan indah tanpa pintalan pita perbedaan

Kain itu, Eka Sembilan
Rajutan berjalin benang kebersamaan
Benang kuat tak putus kini kau harapkan
Rangkaian erat tak henti dipanjatkan
Bersama menjalin, memilin sebuah ikatan persaudaraan

Kain itu, Eka Sembilan
Sulaman berhiaskan hikmah kehidupan
Menemukan makna hidup saat tapaki perjalanan
Suatu kealfaan takkan selalu hitam dalam catatan
Mengapa tidak mengubahnya menjadi sebuah pelajaran

Eka Sembilan itu,
Bukanlah akhir tenunan kau rajut
Perjuangan harus berlanjut
Teriring doa harap disebut
Biarkan dia bicara padamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar