Senin, 14 Februari 2011

Mencari Seorang Pemimpin

Bismillahirrahmanirrahim...

Di seluruh tingkat organisasi perlu pemimpin
Di suatu organisasi atau kelompok, entah itu strata atas seperti pemerintahan sampai paling rendah seperti keluarga, tentu tidak terlepas dari adanya pemimpin. Bahkan selevel kelompok bermain anakpun, mereka sudah mempunyai seorang yang 'diikuti' anak-anak lain. Semutpun tidak ketinggalan menunjuk satu dari temannya untuk bertugas mengatur jalannya barisan menuju tempat makanan Jelas sudah bahwa seorang pemimpin bersifat urgent dalam denyut kehidupan sebuah kelompok.


Pemimpin merupakan bagian dari kelompok yang dipercaya mengomando jalannya suatu organisasi. Dalam organisasi, kegiatan yang dilakukan mesti terorganisir, dan peran pemimpin adalah mengatur dan mengawasi jalannya program yang dicanangkan, sedangkan anggota berperan mengikuti komando dan melaksanakan evaluasi. Jadi, dalam organisasi yang sehat, kerjasama antara pemimpin dan yang dipimpin berjalan dengan sinkron, saling mengisi, dan harmonis.

Semut juga punya pemimpin untuk mencapai tujuannya

Apa jadinya jika tidak terbentuk jalinan harmonis antara pemimpin dan yang dipimpin? Tentu sebuah kerapuhan yang akan kita jumpai dalam biduk kelompok tersebut. Komando pemimpin takkan didengarkan, dan aspirasi yang dipimpin takkan dihiraukan. Semua bekerja masing-masing. Kediktatoran dan makar muncul menggerogoti organisasi. Kita tinggal menunggu kehancuran kelompok tersebut.

Kita tentu tidak ingin hal di atas terjadi. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang dapat kita pakai sebagai antisipasi hancurnya suatu organisasi.

duri bukan kekurangan, tp kekuatan
1. Open-minded

    Belajar untuk menerima dan membagi kekurangan. Kekurangan bukanlah hal yang harus ditutupi, justru kekurangan harus diekspos agar seluruh komponen kelompok bisa mengubah kekurangan menjadi kekuatan.
2. Evaluasi

    Rajin melakukan evaluasi bersama akan meningkatkan kualitas kerja. Kritik yang membangun merupakan kunci kesuksesan.

3. Kepercayaan

  Pemimpin perlu mengarahkan seluruh anggota agar sama-sama menumbuhkan saling percaya antar komponen organisasi menumbuhkan harmonisasi kinerja. Pembagian tugaspun akan dilaksanakan tepatguna.

4. Berbagi

    Saling melengkapi akan menciptakan suatu kelompok dengan kerja optimal. kekurangan satu akan ditutupi oleh kelebihan yang lain. Tidak ada pikiran untuk menjatuhkan kawan. Hal ini mesti dimotori oleh inisiatif pemimpin agar lebih mudah dikoordinasikan.
personel SM*SH saling kerjasama. Ada yg jago nyanyi, ada yg jago dance. Mereka bisa kompak karena mereka saling melengkapi dg porsi masing-masing

5.Koordinasi

   Pemimpin harus cerdas mengkoordinasikan komponen organisasi agar pergerakan berjalan sesuai ritme yang diharapkan.


Kompak seperti SM*SH
Demikianlah tugas dari seorang pemimpin. Kerja pemimpin takkan sukses tanpa dukungan dari seluruh anggota. Oleh karena itu kerjasama sangat penting menentukan kesuksesan organisasi, juga kesuksesan dalam memimpin.

3 komentar:

  1. waa,, ada si SM*SH disini,,huhu

    kepala ega jadi cenat cenut,,

    BalasHapus
  2. kita harus bisa kayak SM*SH, kompak dan saling melengkapi, hasilnya, you know them so well!hehehe

    foto SM*SH itu bagian dari strategi marketing biar blogQ tampil cenat-cenut, gkgkgk.

    Kbari ya, jika ada entry baru di blogmu. Biar Q komentari

    BalasHapus